Mungkin tidak banyak yang tahu bapak Sukadi, pemilik kebun bunga jenis Amaryllis Hippeastrum yang ada di desa Salam, kecamatan Patuk, Gunungkidul. Tapi hampir setiap tahun orang-orang menantikan kebun bunga miliknya bermekaran dengan indah.
Setiap tahunnya, ada ribuan orang-orang dari luar daerah yang berdatangan ke daerah ini saat perkebungan bunga milik pak Sukadi mulai bermekaran. Bunganya cantik, berwarna orange kemerahan, dan akan membuat takjub saat ratusan ribu bunga tersebut saling bermekaran.
Tapi tahu kah kamu, bahwa sebenarnya bunga amarilis ini awalnya hanyalah tumbuhan liar yang ada di desa Salam. Namun karena memang bunganya yang indah, akhirnya pak Sukadi berinisiatif untuk menanam bunga tersebut dipekarangan rumahnya.
Selain itu, pak Sukadi juga menjual bibit bunga ini kepada orang-orang yang datang dari luar daerah. Bukan hanya itu saja, beliau juga ingin mengenalkan bunga dari desanya ini kepada khalayak ramai, sehingga perkebunan ini resmi dibuka untuk umum pada tahun 2015.
Kebun ini sangat luas ya teman-teman, kurang lebih sekitar 2 hektar, dan semuanya awalnya dibangun dengan dana pribadi loh teman-teman.
Buat kamu yang ingin berkunjung, taman ini hanya berjarak 27 km saja loh di selatan Jogja, tepatnya dijalan lintas Jogja-Wonosari. Bila kamu menggunakan google map, cukup berpatokan ke Polsek Patuk. Nah, taman ini hanya berjarak 1 km saja dari polsek tersebut, sehingga sangat mudah untuk ditemukan, karena memang taman ini hanya ada satu di desa Salam.
Namun bagi kamu yang dari luar daerah, sebelum berkunjung pastikan dulu bunga amarilis sedang mekar atau tidak, sebab bunga ini tidak mekar setiap hari loh. Dia hanya mekar sekali dalam setahun, disekitar bulan November sampai awal Desember.
Selain itu jangan lupa untuk menjaga kelestarian bunga ini ya, karena tahun 2015 lalu kebun ini sempat rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab saat berkunjung.
Untuk tiket masuk sendiri masih dipatok seikhlasnya saja, serta fasilitas lainnya juga masih seadanya ya teman-teman. Tapi kamu tidak akan merasa kecewa dengan keindahan yang diberikan oleh perkebunan ini.