Monumen sura dan buaya ini terdapat di dua tempat yaitu bantaran sungai kalimas, tepatnya di arena skateboard di jalan ketabang kali, belakang delta plasa atau dekat dengan monumen kapal selam. Sedangkan satu monumen sura dan buaya berada di lokasi bunderan jalan moh. Natsir kota Surabaya. Perbedaan monumen sura dan buaya ini terletak pada komponen pendukungnnya, seperti monumen sura dan buaya di bantaran sungai kalimat tersebut terdapat air mancur sedangkan monumen sura dan buaya di jalan moh. Natsir terdapat tambahan berupa jangkar dan burung garuda diatasnya.
Terlepas dari legenda rakyat tentang perkelahian ikan hiu sura dan buaya, kata “surabaya” memiliki arti yang sangat bermakna bagi warga kota Surabaya yaitu bermakna berjuang. Surabaya berasal dari kata sura yang artinya selamat dan baya artinya bahasa. Jadi surabaya secara harfiah berarti selamat dari bahaya. Hal ini dikait – kaitkan dengan sejarah jaman kerajaan majapahit yang dipimpin oleh raja raden wijaya. Dimana kerajaan majapahit selamat dari bahaya serangan tentara tar – tar dari cina dengan memenangkan pertarungan. Hari kemenangan tersebut sampai sekarang dijadikan hari jadi kota Surabaya.
Selain sebagai monumen pengingat sejarah, monumen sura dan buaya ini sudah menjadi ikon kota Surabaya. Banyak wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri berkunjung ke monumen tersebut untuk berfoto atau hanya sekedar tempat “ngadem aja”. Tetapi tidak sedikit pula monumen sura dan buaya ini dijadikan tempat syuting. Hal ini menunjukkan bahwa mereka benar – benar berada di kota Surabaya.
Bagi Anda yang belum pernah berkunjung ke tempat wisata khas kota Surabaya ini, silahkan Anda berkunjung di monumen sura dan buaya. Anda bisa menggunakan beragam transportasi ke tempat tersebut bisa dengan kendaraan pribadi maupun kendaraaan umum. Rencanakan hari liburmu bersama rekan – rekan dan keluargamu untuk berkunjung ke kota pahlawan ini. Happy traveling !.