Patung Sigale-gale adalah patung manusia di balut pakaian adat Batak yang menjadi bagian dari pertunjukan seni tradisional setempat. Manortor sendiri berarti menari, sehingga manortor bersama patung Sigale-gale merujuk pada kegiatan menari bersama patung adat ini, yang merupakan salah satu babak dari pertunjukan cerita Batak yang dimainkan dalam salah satu kegiatan wisata di Sumatera Utara.
Kepercayaan setempat memiliki dua versi asal mula pembuatan patung Sigale-gale. Versi pertama adalah kematian putra mahkota Manggale setelah berperang yang membuat raja dirundung sakit rindu. Raja membuat patung yang semirip mungkin dengan Manggale atas saran tabib. Lalu roh nya dipanggil untuk merasuki patung.
Satu lagi adalah pasangan yang tak memiliki anak menemukan gadis di tengah hutan yang mereka beri nama Nai Manggale. Gadis ini lalu menikah namun juga tak bisa memiliki anak, sehingga meminta suaminya membuat patung kayu agar bisa menari di sisi jasadnya kelak. Kedua versi cerita membuat pertunjukan Sigale-gale hingga saat ini selalu menyandingkan patung lelaki dan perempuan.
Wisatawan yang berkunjung menyaksikan cerita asal mula suku Batak akan disuguhkan dengan permainan peran oleh patung Sigale-gale dan penduduk setempat. Lalu dalam satu babak, patungakan menari mengikuti iringan musik khas Toba yang bernama Sordam dan Gondang Sabangunan. Patung ini tampak seolah menari sendiri karena adanya roh di dalam jasad mereka, bahkan ada yang menyatakan pernah melihat patung Sigale-gale menangis.
Pengunjung bisa menonton pertunjukan dengan membayar sebesar Rp 5 ribu. Apabila mau menari bersama Sigale-gale, pengunjung perlu membayar jauh lebih mahal yakni Rp 80 ribu. Sementara jika hanya ingin berfoto, hanya diharap kan donasi sesuai keinginan pengunjung.
Meski kepercayaan di masa lalu menyebut bahwa Sigale-gale bergerak sendiri, sebenarnya ada tali yang menghubungkan kepala dan lengan sehingga membuat manusia bisa menggerakkan nya. Dahulu bahkan dipercaya bahwa jumlah tali yang digunakan untuk menggerakkan Sigale-gale berjumlah sama seperti syaraf manusias ungguhan.
Untuk menyaksikan pertunjukan dan menari bersama Sigale-gale, ada beberapa tempat yang bisa didatangi wisatawan di beberapa wilayah di Sumatera Utara. Paling otentik adalah di wilayah Samosir yaitu di tempat berikut:
Desa Tomok, di Kawasan Kampung Batak
Museum Hutabolon Simanindo
Festival Danau Toba, di mana Sigale-gale diarak dalam parade