Desa Tomok berada di timur Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. Desa ini memiliki banyak peninggalan zaman purba dan terkenal sebagai lokasi kebudayaan Batak dari era kunohingga masa kedatangan Kristen dan interaksi dengan etnis lain seperti Aceh. Dari Medan, perjalanan menuju ke Tomok adalah sekitar 5-6 jam.
Tempat ini adalah atraksi yang paling terkenal di Tomok dengan rumah adat dan sigale-gale. Sigale-gale adalah boneka yang dapat menari sendiri, di Jawa sejenis dengan wayang orang. Terkadang wisatawan juga disambut dengan tarian tor-tor dari tarian sigale-gale dari penduduk setempat. Atau wisatawan juga bisa memesan pertunjukan dengan membayar Rp 200 ribu per tarian.
Tak hanya satu raja Batak dimakam kan di sini, ada setidaknya tiga raja keturunan Sidabutar, kerabatnya, dan seorang ulama Islam Takengon Aceh bernama Syech Said yang dimakam kan di sini. Makamnya berupa peti dengan batu kepala manusia yang terletak di atas permukaan tanah.
Berada di depan kompleks pemakaman, ini melambangkan nasihat hidup untuk orang Batak agar hidup seperti cicak yang mudah beradaptasi.
Koleksi di museum ini terdiri dari senjata, pakaian adat, dan alat-alat lain dari kehidupan Batak kuno. Wisatawan juga boleh berfot osambil mengenakan pakaian adat Batak.
Untuk menuju DesaTomok, ada dua jenis kendaraan air yang bisa digunakan. Keduanya berangkat dari Pelabuhan Wisata Parapat dan tersedia paling larut pukul 7 malam (keberangkatan kembali dari Tomok menuju Parapat), namun sebaiknya untuk berjaga-jaga kembali pada pukul 5 sore akan lebih baik.
Kapalferi: Berangkat setiap dua jam sekali, kapal feri adalah pilihan yang lebih murah di antara dua kendaraan yang ada.
Kapal motor: Kendaraan ini berangkat setiap satu jam sekali dan juga menyediakan sistem sewa khusus dengan harga sekitar Rp 500 ribu untuk pulang pergi. Selain itu jika penyewa mau, mereka bisa berkeliling kebeberapa tujuan wisata lain di sekitar Danau Toba sebelum mencapai Tomok.