LANGIT cerah, hamparan air danau beriak-riak, menambah indah suasana. Beberapa perahu dayung dan perahu motor berjejer di bibir danau. Siap menghantarkan pengunjung yang akan berwisata, mengelilingi seputar perairan danau.
Pemandangan seperti itu, setiap hari dapat disaksikan di Danau Cirata, Cianjur, Jabar. Danau Cirata merupakan danau buatan proyek PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Cirata ini, salah satu asset wisata bahari yang dimiliki Kabupaten Cianjur.
Danau Cirata, juga merupakan lahan pertanian budi daya ikan sistem kolam jaring terapung (Japung) yang sangat potensial. Setiap hariya Danau Cirata mampu memproduksi ikan emas, dan ikan nila mencapai puluhan ton yang dipasarkan ke berbagai kota di Jawa Barat, DKI Jakarta, bahkan sampai ke Lampung dan Palembang.
Danau Cirata berada pada aliran sungai Citarum, dibangun tahun 1982-1987, memiliki luas 6.035 hektar. Wilayah genangan airnya meliputi wilayah Kabupaten Cianjur, Purwakarta, dan Bandung. Sedangkan wilayah genangan airnya terluas berada di wilayah Kabupaten Cianjur.
Ketika Danau Cirata selesai dibangun dengan serta merta Pemkab Cianjur, berupaya mempromosikan danau Cirata sebagai potensi wisata yang diharapkan mampu mendongkrak peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah Sendiri).
Obyek wisata bahari danau Cirata benar-benar diandalkan dan diharapkan bisa menjadi obyek wisata alternatif. Disamping PAD dari kawasan wista Puncak, yang selama ini, menjadi andalan.
Tetapi obsesi itu nampaknya kandas di tengah jalan. Walaupun semula sudah ada beberapa investor yang mencoba menanamkan investasinya antara lain Yayasan Universitas Trisakti Jakarta, yang akan membangun perhotelan dilengkapi dengan padang golf.
Tapi, rencana itu, tertunda. Lahan yang telah dibebaskan, bahkan sebagian sudah mulai digarap, akhirnya dibiarkan menjadi tanaman rumput, dan hutan belantara, dan sebagian digarap sebagai lahan palawija oleh warga masyarakat setempat.
Dalam perkembangannya, keberadaan obyek wisata Danau Cirata, berdiri di tempat tidak ada investor yang serius untuk melakukan investasi sebagaimana yang banyak diharapkan oleh Pemkab Cianjur.
Padahal jauh sebelum terjadi krisis, Pemkab Cianjur, sangat membuka peluang kepada investor yang bersedia melakukan investasi dengan diberikan kemudahan-kemudahan dalam pemberian perizinan.